One stop search, watch and play
Sign My iBook:
Search This Blog
Browse This Website In:
Blog Archive
-
▼
2010
(181)
-
▼
Juli
(34)
- GROSIR KURMA
- Ahmad Saud - Surah Muzzammil (Amazing Recitation)
- Al Rehab Red Rose
- Al Rehab Roses
- 7 Point Penting seputar Makna Lailaha illallah
- Beda Al-Qur`an dengan Hadits Qudsy
- Ramadhan Yang Kurindukan
- Hukum Puasa Setelah Pertengahan Puasa
- Meninjau Ritual Malam Nifsu Sya'ban
- Banyak Berpuasa di Bulan Sya’ban
- Banyak Berpuasa di Bulan Sya’ban
- Al Ustadz Dzulqarnain bin Muhammad Sunusi
- Dalil Tentang Haramnya Makan Daging Anjing
- Asy Syaikh Abdul Qadir Al Jailani
- Keutamaan Puasa Asyura Dibarengi Hari Lainnya
- Sikap dan Kewajiban Umat Islam terhadap Tragedi Pa...
- Hukum Nikah dalam Keadaan Hamil
- HUKUM MEMAKAI SEPATU HAK TINGGI
- DAHSYATNYA SAKARATUL MAUT
- Hafshah bintu Sirin
- Makna Syahadat Muhammad Rasulullah
- Tempat Meletakkan Kedua Tangan Saat Berdiri Shalat
- Koreksi Beberapa Kesalahan dalam Berwudhu
- Cara Mudah Menghafal Al-Qur’an
- Tuntunan Ringkas Puasa Ramadhan
- Bimbingan bagi Para Pemuda yang Ingin Kembali ke J...
- Mana yang Lebih Utama, Menuntut Ilmu atau Sholat M...
- Pembahasan Lengkap Sholat Sunnah Rowatib
- Hakikat Dakwah Salafiyah
- Download Dauroh Nasional Bantul 2010
- Apakah Rosululloh Diciptakan dari Cahaya(Nur)?
- Kajian Umum Ilmiyah Ulama Ahlussunnah
- Sari Kurma
- Parfum Al Rehab
-
▼
Juli
(34)
Bookmarking Us:
Pengikut
Selasa, 13 Juli 2010
Apakah Rosululloh Diciptakan dari Cahaya(Nur)?
Oleh: Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
Soal:
Orang yang berkeyakinan bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah cahaya Allah bukan manusia biasa dan beliau mengetahui hal yang ghaib kemudian ia beristighotsa kepada beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan keyakinan bahwa beliau dapat memberi manfaat dan mudhorat (kecelakaan). Apa hukum hal tersebut? Apakah diperbolehkan kita sholat di belakang orang tersebut atau orang yang semacam dia? Semoga Allah membalasi Anda dengan kebaikan.
Jawab:
Barangsiapa yang menyakini bahwa Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah cahaya Allah bukan manusia dan beliau mengetahui hal yang ghaib, maka dia adalah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam, dia termasuk musuh Allah dan Rasul-Nya, bukan termasuk wali Allah dan Rasul-Nya, karena perkataannya merupakan pendustaan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, maka dia kafir. Dalil bahwa perkataan ini merupakan pendustaan terhadap Allah dan Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah firman-firman Allah Azza wa Jalla sebagai berikut:
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ (110) سورة الكهف
“Katakanlah (Ya Muhammad): Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu…” (QS. Al-Kahfi: 110).
قُل لَّا يَعْلَمُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ (65) سورة النمل
“Katakanlah (Ya Muhammad): “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah” (QS. An-Naml: 65).
قُل لاَّ أَقُولُ لَكُمْ عِندِي خَزَآئِنُ اللّهِ وَلا أَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلا أَقُولُ لَكُمْ إِنِّي مَلَكٌ إِنْ أَتَّبِعُ إِلاَّ مَا يُوحَى إِلَيَّ … (50) سورة الأنعام
“Katakanlah (Ya Muhammad): Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku…” (QS. Al-An’am: 50).
قُل لاَّ أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا إِلاَّ مَا شَاء اللّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاَسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَاْ إِلاَّ نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ (188) سورة الأعراف
“Katakanlah (ya Muhammad): “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Al-A’rof: 188).
Dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إنما أنا بشر مثلكم أنسى كما تنسون, فإذا نسيت فذكروني ( رواه البخاري: 401؛ مسلم: 572).
“Sesungguhnya aku adalah manusia biasa seperti kalian, aku lupa seperti kalian lupa, maka jika aku lupa maka ingatkanlah” (HR. Bukhori no. 401; Muslim no. 572).
Dan orang yang beristighotsa (meminta tolong) kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan keyakinan bahwa beliau dapat memberi manfaat dan mudhorat, maka dia kafir dan mendustakan Allah Azza wa Jalla lagi musyrik (menyekutukan Allah, pent) karena Allah Azza wa Jalla berfirman:eee
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ (60) سورة غافر
“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Al-Ghofir (Al-Mukmin): 60).
قُلْ إِنِّي لَا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلَا رَشَدًا (21) سورة الجن
“Katakanlah(ya Muhammad): “Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) suatu kemanfaatan” (QS. Al-Jin: 21).
Dan berdasar sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam kepada kerabatnya (artinya):”Aku tidak dapat membantu kalian sedikitpun dari siksa Allah” (HR. Bukhori: 2753; Muslim: 351).
Dan tidak boleh sholat di belakang orang itu dan orang-orang yang seperti dia, sholat di belakangnya tidak sah, dan tidak halal menjadikan dia sebagai imam/ pemimpin bagi kaum muslimin.
Sumber: Majmu’ Fatawa Arkanil Islam, soal: no. 47. Syaikh Muhammad Sholih Al-‘Utsaimin rahimahullah Ta’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar